Lili, Teman Kecilku
Ga tau kenapa, bisa teringat tentang dia. Tp dia adalah orang pertama yang mengingatkan aku bahwa orang bisa hidup, orang bisa pula mati...
Neneknya tinggal dua blok dari rumahku. Yang aku ingat tentang dia ini adalah anaknya ramah sekali, penuh keceriaan, tidak pernah marah. Pertama kali mengenal dia itu ketika berumur 5thn, waktu aku lagi makan duku, dan karena kejorokan dan kesisengan aku, biji duku itu aku lempar keluar jendela, tiba2 ada yang mengetuk pintu. Pas aku buka, muncul muka si Lili, dia bilang 'eh, sampah kamu kena mukaku nih, lain kali jangan gitu yak!'. Aduh aku malu dan ga enak sekali sambil menatap pasrah, istilahnya mau dipukul juga ga pa pa deh, aku yg salah sih. Eh ga taunya dia malah senyum, sambil bilang 'eh nama kamu sapa? Aku Lili' Sejak itu kadang2 kita bermain bareng kalau dia menginap atau berkunjung ke rumah neneknya itu.
Dia anak ketiga, punya dua abang, satu cicik dan satu adik cowok. Tapi abang dan ciciknya beda ayah dengan dia, begitu juga adik cowonya. Istilahnya dia adalah anak dari suami kedua ibunya, trus cerai dan ibunya kawin lagi. Bbp kali kadang2 aku sering lihat dia dipukuli oleh ibunya dan abang2nya, kalau sudah begitu, aku tidak berani mengajak dia bermain. Waktu aku mulai masuk TK, aku juga ketemu dia, dan dengan senangnya dia mengajak aku bermain pas di sekolah, cuman lagi2 aku melakukan kesalahan, karena ketololan aku, aku berteriak memanggil dia pas dia sedang belajar di kelas, akhirnya dia dihukum guru kelas. Aku jg takut banget dia marah, tp pas istirahat dia cuman bilang 'tuh kamu bikin aku dihukum nih, lain kali jgn gitu ya.. aku pasti main sama kamu kalau lagi jam istirahat'
Semakin besar, semakin jarang aku ketemu dengan dia, karena dia jrg ke rumah neneknya lagi dan sekolah juga sudah berbeda, paling2 ketemu di jalan dan say hai aja. Kalaupun dia ada di rumah neneknya, sering sekali aku dengar suaranya aduhannya karena sedang dipukuli oleh mama atau abangnya. Dan pas aku kelas 5 SD, dia bunuh diri dengan minum baygon. Itu gara2 dia minta sepatu dan seragam sekolah baru karena sepatunya sudah robek dan seragamnya sudah kecil dan gara2 permintaannya itu dia dipukul, terakhir Lili bilang ke mamanya 'ma, kayaknya ga ada lagi yg sayang sama aku, aku mau tinggal sama papaku aja'. Karena omongannya itu, dia lagi2 dipukuli sampai babak belur. Trus dia bilang lagi 'ma, drpd aku begini, rasanya mending mati aja' dan dijawab mamanya 'iya, mending kamu mati aja, tuh ada baygon dipojok, minum aja'. Dan Lili pun mengambil baygon itu ke kamar dan setelah 15 menit, Lili keluar kamar dan bilang ke mamanya 'ma, aku pamit ya' dan dia pun pergi selama2nya.
Dan dia juga sudah menulis sebuah surat yg ditujukan ke papanya dan satu surat lagi yg isinya 'ma, aku tau mama ga sayang aku lagi, aku juga mengerti kenapa, dan aku juga sayang papa. Cuma Aku ga tahan lagi dipukuli mama dan kakak, sakit rasanya. mungkin ini jalan terbaik karena aku merasa perlakuan mama terhadapku beda sekali dengan perlakuan mama terhadap kakak, cicik maupun adik. Karena itu aku pergi saja dari dunia ini. Tapi aku mohon, aku cuman minta dikuburkan dengan kaset lagu yang judulnya 'Aku Sayang Papa'. Lili.' Kira2 gitu deh isinya, waktu itu lagi in lagu anak2 yg judulnya itu, aku lupa nama penyanyinya.
Semoga kamu sekarang tenang ya Lili, aku selalu berdoa untukmu. Ling