Kemarin liat postingan sapa ya yg tentang leluhur, jadi terbersit buat cuap2 nih soal kakek, dirumah sebutannya 'kungkung'..Dan lagi2, namanya aku ingatpun tidak...*sst..bisa dimarahin neh kalo ortu tau...Btw,
Mei (my lovely cousin!),
Lina (my maruko sister!), tambahin ya kalo perlu!
Yang dari Bokap nih, sebut saja
Engkong Huang, dia datang dari Pulau Hainam di China, katanya sih kabur karena dipaksa kerja rodi disana. Engkong Johan meninggal jauh sebelum aku lahir, jadi ya it's only his story i know. Perjuangannya sampai ke pulau Sumatra itu benar2 sulit, dari segi bahasa sampai makanan. Engkong yg satu ini katanya orangnya tuh generouss banget dan sangat baik pada siapa saja, soal kebaikannya itu masih terasa sampai aku besar , yaitu dari perlakuan para tua2 (tmn2 engkong) yg 'ready' membantu pas kami kesulitan.
Selain baik, engkong yg satu ini jg bisa disebut Tuan Untung, alias hoki mulu. Ada satu cerita, dia ketemu buah semangka yg gede dan manis, senanglah hatinya karena memang nenekku doyan semangka, nah dalam perjalanan, ada seorang priyayi bilang ke dia 'pak, semangkanya bisa buat saya? saya benar2 perlu itu buah, katanya bisa buat sembuhin anak saya, saya sudah cari kemana2 tp tidak yg seperti itu, tulunglah saya'. Bisa ditebak, semangka itupun pindah tangan, dan org itu kasih sekarung garam sebagai tanda terima kasih. Pulangnya disemprot sama nenekku gara2 sekarung garam itu..hehe..2 minggu kemudian, didaerah itu ada wabah gondok dimana garamnya kakekku itu berguna sekali untuk itu..yah begitulah..
Cerita lain lagi, setelah indo merdeka, ada org yg datang ke tokonya engkongku, dia mengaku pelaut dan desperately needed money! Kakekku katanya minjemin orang itu tuh walaupun nenekku marah2 takut diboongin. Kasian, bantu2 ajalah, kata kakekku. Setahun kemudian, org itu kembali dan kakekku dihadiahin satu buah radio, yg notabene adalah barang mewah pd saat itu. Org itu bilang kakekku satu2nya org yg percaya sama dia. Si 'pelaut' ini masih sering datang ke toko papaku sampai aku kelas 2 SD.
Ada lagi pas jaman penjajahan Jepang, kakekku adalah tukang sol sepatu. Ada serdadu Jepang datang minta diperbaiki sol sepatunya, kakekku dengan isyarat dan bhs hainamnya bilang kalo kulit buat bahannya sedang habis dan minta maaf. Tuh Jepun kayaknya ngerti trus tunjuk2 kursi kulitnya engkongku (itu kursi kesayangan bok!) dan ditolak mentah2 sama engkongku yg rada 'polos'. Nah ribut2lah jadinya. Engkongku sudah mo ditembak tuh. Eh, tiba2 kepala pasukannya tiba2 masuk dan tanya dg bhs Hainam'kamu dari hainam?',diiya-in sama engkong, setelah berbincang tegang (sambil diacungin senapan soalnya!), ternyata mereka bertetangga di China! Tuh kepala pasukan ternyata waktu remaja diambil sama org Jepang buat jadi Tentara dan akhirnya dikirim ke Indo..Lumayan ok hidupnya engkong waktu itu, ada backingnya hehe..Papaku dan sodara2 lainnya yg masih ingusan, dapet hadiah coklat dan permen (jarang banget loh ada!).
Kalo papanya Nyokap, engkong Han, orangnya lebih kalem dan sangat modern. Dia merantau dengan satu cita2, yaitu ingin punya uang dan tanah dan rumah di kampungnya di Pulau Hainam. Dan satu lagi, engkong Han itu orangnya gantenggggg bangett, mirip2 orang bule campur china gitu, garis mukanya tajam, matanya cool banget, sampe tua aja dia masih keliatan gantengnya (nah yg ini aku masih ketemu sampe dia meninggal pas aku kuliah). Dia sempet kerja jadi pembantu koki di Singapore, krn itu dulu masakannya engkongku tuh wuenakkk bangettt,,apalagi bubur wortelnya..ahh i miss it so much! Berbeda dg engkong Huang, dia lebih susah hidupnya, tetep jadi tukang sol sepatu sampai mamaku menikah, dan nenekku jualan kue dan kacang . Sampai aku umur 3 thn, dia masih tinggal di gubuk kecil yg disekat jadi 2 lantai dengan begitu banyak orang (aku bbp kali tinggal disana kalo berkunjung).
Engkong Han, walaupun hidupnya susah, sangat mengikuti perkembangan teknologi loh..hobinya nonton film, setiap minggu sekali dia ikutan ke bioskop ngajakin satu anaknya. Trus soal pengobatan, dokter itu satu2nya yg dipercaya, pdhal dia asli loh dari china, tp ga percaya obat tradisional. Pusing sedikit langsung ke dokter, perut kok kayaknya gendut nih, ke dokter lagi huehueheue.. Akhir2 hidupnya, dia didiagnosa kena darah tinggi, sama omku dikasih obat alternatif buat diminum, tp yah cuman ditaruh di pojokan dan dicuekin sedangkan dia tetep ke dokter walaupun harus pergi sendiri..Sayangg banget sama cucu2nya, kalo kita lg liburan, dia udah siap2 dengan makanan2 enaknya..hikss i really miss him..Setelah dia meninggal, ketika lagi bongkar2 kamarnya, omku menemukan surat tanah atas nama dia di China..wah pas dicek ke sana, ternyata benar, engkong Han ini sudah tercapai cita2nya, yaitu punya rumah dan tanah di China, mungkin dia ga sempat bilang ke kita2..tp rumahnya udah tua banget dan hampir roboh karena tahun2 belakangan, tidak ada dana kiriman lagi kata orangnya, yah mungkin masa2 engkong Han sakit sampai dia meninggal ya...