Apa dia harus Poligami?
Udin, anggap saja itu namanya. Sudah 10 tahun ia bekerja pada atasannya sebagai supir dan sangat dipercaya, tp itu bukan inti dr cerita si Udin. Ditilik-tilik, mungkin Udin ini orangnya baik, apalagi dg yang namanya wanita! alias.. playboy bok.... Punya satu istri, 3 anak tidak menjamin si bapak satu ini udah betah, kata-katanya sih istrinya ini galak sekali, mungkin ini pemicu kenapa dia jadi begitu ya.
Perselingkuhan pertama yg dia lakukan pun gak jauh, tetangga sebelah uhuy. Saking hebatnya si istri baru 1 thn kemudian mendapati dia yang sedang bermesraan sambil naik becak di sekitar Tangeran, pecah perang dunia si Udinlah yang pertama. Hasilnya? Dia rujuk lagi ke istri dan putus hubungan dengan si tetangga dan lahirlah si anak ketiga (jadi simbol perdamaian kali ya ha ha)
Yang kedua kali pun gak jauh, alias affair dengan teman baik si istri..busett dah! Begitu marahnya si istri ketika dia mendengar kabar bahwa teman baiknya, teman yg dulu menemani dan menghiburnya kala suaminya berselingkuh dg yang pertama, malah berhubung-hubungan mesra dengan suaminya. Dibuatlah satu scene dimana si suami terjebak sedang bersama, dan si Udin pun menghilang bbp lama tatkala si istri dan si teman baik bertengkar hebat bahkan saling menjambak rambut.. seru kali ya
Kapok main2 dengan yang dekat rumah, akhirnya si Udin pun merambah ke tempat yang agak 'jauh', yaitu pembantu tetangganya Bos, si Sumi. Dibanding yang lain, Sumi terbilang paling cantik dan pintar merayu, sampai2 si Udin ketika ketahuan oleh istrinya, si Udin langsung pergi membawa si Sumi tinggal di kontrakan baru. 3 bulan pisah dengan istri si Udin, yang dasarnya sayang dengan anak, sudah mulai merasakan penderitaan tidak tinggal bersama anak-anak yg dia sayangi. Tp jika dia lakukan itu, si Sumi akan menangis mengira ditinggal, dan si istrinya pun juga akan mengumpat2 dia. Dia pun ingat janjinya pada ayah Sumi yang meminta agar anaknya segera di pinang mengingat mereka sudah melakukan hubungan seperti layaknya suami istri. Lagi-lagi akhir-akhir ini Sumi pun mulai menuntut setengah bagian dari uang penghasilan yang biasanya dia berikan sebagian besar untuk anak-anaknya. Pusing tujuh keliling soal anak, soal biaya, soal istri-istri.. apakah dia harus menikahi Sumi?
Yang dia bisa lakukan hanya berbohong antara dengan si Sumi dan istri bahwa dia selama di luar hanya tinggal dengan temannya di kos, masih menimbang2 mana yang lebih baik sementara badannya makin kurus tak terurus..